Sabtu, 30 Mei 2009

[FANFIC] Birthday Promise Chapter 3

Title : Birthday Promise
Chapter : Three
Author : Niimura Nu feat. Tegoshi Din
Pairing :
Hahay, udah tau ?
Genre : Romance, Drama yang terlalu men-drama
Rating : NC-17, MANA berani saia XD~ G aja deh
Disclaimer : Miyuy belongs to herself, Kim Kibum belongs to SM Entertainment, Shigeaki Katou belongs to Johnny’s Entertainment, and other characters belong to their selves.


Kibum


Yang dulu manis dan adorable

Sekarang tetap begitu, wajahnya tak banyak berubah
Tapi tentu semuanya berubah

Kibum yang sekarang


Bukan lagi anak laki-laki yang senang main petak umpet bersamanya


Kibum yang sekarang


Member Super Junior, yang digilai banyak fans di dunia


Pikiran Miyuy mulai berkelana kemana – mana.




I am missing you

Even if the sharp edge of the star scratches me
Illuminated by the moonlight
You erase my scars
I am missing you
Even if that distant moonlight tempts me
I can’t reach the edge of the moon, I can only look

I am missing you



Miyuy tak tahu harus bersikap seperti apa. Ia sungguh kaget.Kibum, teman masa kecil yang dirindukannya telah kembali. Tapi, mungkin keadaannya tak lagi akan sama. Kerinduannya (idih =__=) sudah terjawab. Tapi bukan jawaban seperti itu yang ia inginkan
Baguslah, Kibum sudah jadi orang besar. Mungkin itu baik untuknya. Sedangkan dirinya bukan siapa-siapa. Apakah itu sebabnya Kibum sudah melupakannya. Mungkin, karena itu juga Kibum tak pernah memberinya kabar.
“Miyuy...daijoubuka?” panggilan Shige itu membuyarkan segala pikiran Miyuy.
“Ngga kok..aku....”
“Kau tampak kaget. Ada yang salah?” tanya Shige lagi. Ia khawatir dengan sikap Miyuy yang tiba – tiba berubah.
Miyuy menatap layar TV, sekarang kamera sudah berpindah – pindah pada member lainnya.
“Miyuy....” panggil Shige lagi.
Kali ini berhasil membuat Miyuy menatap Shige sepenuhnya.
“Aaa...daijoubu yo~” jawab Miyuy masih agak shock.
“Benarkah kau baik – baik saja? Mau kuantar pulang sekarang?” tawar Shige.
Miyuy pun mengagguk. Selama perjalanan pulang itu Miyuy sama sekali tak bicara, tentu saja pikirannya melayang pada Kim Kibum, teman masa kecilnya.



May 30, 2000


Kibum duduk dengan gelisah. Hari ini ulang tahun Miyuy, tapi Miyuy sama sekali tak muncul ada kabar.
Sudah seminggu. Mama Miyuy masuk Rumah Sakit dan karena alasan itu pula, Miyuy sekarang tinggal di Rumah Neneknya, jauh di desa.
Kibum ingin memberitahu Miyuy, hari ini dia akan berangkat ke Los Angeles. Rencana Orang Tua nya setahun lalu itu akan dilaksanakan sekarang. Tapi dalam keadaan seperti ini kenapa Miyuy malah tak ada? Pikir Kibum menyesal tak memberitahu Miyuy jauh – jauh hari.
“Kibum, bersiaplah....jangan melamun terus!” tegur Ibunya dari balik pintu.
Kibum mengagguk dengan perasaan kesal karena Miyuy masih saja tak ada kabar. Akhirnya Kibum berlari menyusul ibunya.
“Bu...” panggil Kibum pada Ibunya yang sedang sibuk mempersiapkan barang – barang.
Ibunya menoleh, melirik anak semata wayangnya itu, “Ada apa?”
“Bisakah kita pergi setelah Miyuy datang?”
Ibunya kaget mendengar pertanyaan polos dari anaknya itu, “Tidak bisa sayang, kecuali Miyuy datang sebelum pesawat kita terbang...”
Kibum merengut lagi. Akhirnya ia pun keluar mencari angin. Pikirannya berkecamuk, ia tak mau pergi sebelum berpamitan pada Miyuy, ia ingin Miyuy mengantar kepergiannya walaupun ia yakin Miyuy pasti menangis, tapi ia tetap ingin menatap Miyuy sekali lagi.
Kibum duduk di depan rumahnya, memandang nanar pada rumah sebelah yang kini kosong melompong. Tiba – tiba ia melihat Ayahnya keluar dari rumah.
“Kibum, kita berangkat 10 menit lagi...cepat siap – siap!” perintah Ayahnya.
Kibum gelagapan. Ia berpikir keras apa yang seharusnya ia lakukan agar Miyuy tahu ia pergi, ia pun bergegas ke kamarnya, mengambil secari kertas dan mulai menulis.
Miyuy...
Aku tak bermaksud meninggalkanmu tanpa pamitan,
Tapi kau sedang sibuk, aku tahu itu...
Maaf aku tidak memberitahumu sebelumnya...
Kado ini untukmu Miyuy...aku kan sudah berjanji selalu merayakannya..


SELAMAT ULANG TAHUN, MIYUY...
---Kibum---


Kibum pun bergegas berlari ke rumah Miyuy, sementara itu Orangtuanya sudah menunggu di depan mobil mereka.
“Kibum! Cepat!” perintah Ayahnya tak sabar.
“Sebentar Yah....” Kibum berlari ke depan rumah Miyuy.
Rumah itu mempunyai tangga kayu kecil di depannya, Kibum segera menyimpan kado dan suratnya disitu.
“Kuharap Miyuy menemukanmu...” ujar Kibum.


The time love clearly took
Now I can see it too
Like a time of separation
I saw it coming
I didn’t know you were such a part of me


“Kibum!!” panggil Ibunya.
“Iyaaaaa!!!” jawab Kibum lalu berlari membawa tas backpacknya.
BRUKKK...sebuah benda jatuh ke bawah tangga.



May 27, 2009 –di tempat lain—


“Semuanya dengarkan aku!” perintah seseorang pada orang – orang yang berada di sebuah tempat latihan.
“Jangan lupa! Besok kita akan pergi ke kota A...jangan terlambat semuanya!”
“Iya Leeteuk! Kau cerewet sekali!” sela seorang cowok yang terlihat cantik.
“Heechul aku...”
“Iya leader...kami mengerti..” potong pria yang tadi dipanggil Heechul itu.
“Waaaah...di kota A ada apa ya?” seru Shin Dong.
Yang lainnya pun ikut berdiskusi tentang performance yang akan mereka lakukan lusa, di sebuah kota. Mereka adalah member dari Super Junior, boyband yang sedang naik daun.
“Kibum...bukannya kau dari kota A?” tanya Heechul seraya duduk di sebelah Kibum.
Kibum yang sedang melamun pun terkesiap, “Ah Hyuung! Iya..begitulah...”
“Apa yang menarik disana?” tanya DongHae yang tiba – tiba datang.
“Hmmm...banyak sekali. Nanti saja kita jalan – jalan disana..” kata Kibum sekenanya.
“Heechul...ayo makan!” ajak sang leader, Leeteuk.
“Iya Leeteuk!!kau cerewet sekali!!!” bentak Heechul lalu berdiri.
“Aku ikut hyung!” seru DongHae, “Kau tak makan, Kibum?” tanya DongHae pada sahabatnya itu.
Kibum menggeleng, “Duluan saja..”
DongHae pun melambai pada Kibum dan mengikuti Heechul serta Leeteuk.
Pikiran Kibum sedang tidak fokus. Kota A....kota itu...kota dimana ia meninggalkan sejuta kenangannya bersama seorang gadis. Kibum sangat berharap ia dapat bertemu lagi dengan wanita itu, wanita yang ia yakini sebagai cinta pertamanya.Sejak ia pergi 9 tahun lalu, ia tak pernah lagi mendengar kabar dari wanita itu.
“Miyuy...” tanpa sadar Kibum menyebutkan nama wanita itu.
Apa kabarkah dirinya? Apa ia baik – baik saja? Bagaimana rupanya sekarang? Masih cengeng kah seperti dulu? Pikiran Kibum pun terus memikirkan kemungkinan – kemungkinan ia dapat bertemu lagi dengan teman masa kecilnya, cinta pertamanya.



June 1, 2000


Miyuy heran mendapati rumah sebelahnya tampak lengang. Ia baru saja sampai setelah menjemput ibunya di Rumah Sakit.
Miyuy pun beranjak ke depan rumah Kibum, mencoba mengetuknya beberapa kali, tapi tidak ada jawaban. Tirai rumah itu tertutup, tampaknya memang tidak ada orang disitu.
Miyuy mencoba berpikir positif, pasti Kibum sedang pergi ke suatu tempat bersama orangtuanya, makanya rumah itu tampak kosong.
Melangkah keluar rumah itu, ketika Miyuy bertemu dengan seorang ibu tetangganya.
“Miyuy mencari siapa?” tanya Ibu itu ramah.
“Hmmm...Kibum...” jawab Miyuy sedikit berbisik.
“Bukankah keluarga Kim sudah pergi sejak 2 hari yang lalu?”
Mata Miyuy terbelalak, “Pergi kemana, Bu?”
“Katanya itu....” Si Ibu mencoba mengingat kemana keluarga Kibum pergi, “Amerika! Iya Amerika!” jawabnya tampak senang dapat mengingat nama itu.
“AMERIKAAA?!!!” kali ini suara Miyuy keras sekali.
Ibu tetangga itu hanya memandang Miyuy.
‘Terima Kasih, bu..” kata Miyuy sopan.
Ketika Ibu tetangga itu pergi, Miyuy berlari ke rumahnya, masuk ke kamar dengan tergesa, “Kibum jahat! Jahat! Kenapa gak bilang – bilang sama aku!hikz...” Air matanya terasa tak terbendung lagi, “hiks...Kibum jahat!” serunya sambil membenamkan kepalanya pada bantal, “Kibum jahat....”

Tidak ada komentar: