Sabtu, 30 Mei 2009

[FANFIC] Birthday Promise Chapter 6 ~finale~

Title : Birthday Promise
Chapter : Six ~finale~
Author : Niimura Nu feat. Tegoshi Din
Pairing : Hahay, udah tau ?
Genre : Romance, Drama yang terlalu men-drama
Rating : NC-17, MANA berani saia XD~ G aja deh
Disclaimer : Miyuy belongs to herself, Kim Kibum belongs to SM Entertainment, Shigeaki Katou belongs to Johnny’s Entertainment, and other characters belong to their selves.



Jam 09.30 PM

Kibum mulai gelisah. Kemana Miyuy? Apa benar dia tak akan datang? Pikiran Kibum kacau balau, ia takut terjadi sesuatu pada Miyuy. Matanya terus tertuju pada pintu masuk Restaurant itu, tapi tanda – tanda kedatangan Miyuy tidak ada sama sekali.

Miyuy kembali melirik ke Ponselnya. Ia berpikir, pasti Kibum sudah pulang. Tapi bagaimana kalo tidak? Bagaimana kalau Kibum benar – benar menunggunya? Pikiran Miyuy pun mulai pecah, ia sama sekali tidak dapat berkonsentrasi pada apa yang dikatakan oleh Shige.
“Jadi....” Shige mengehentikan bicaranya, memandang wajah Miyuy yang tampak sedikit kebingungan, “Kau mendengarkan aku?” tanya Shige tiba – tiba.
Miyuy gelagapan.
Tiba – tiba Shige berdiri, menarik Miyuy hingga ikut berdiri dengannya.
“Ikut aku!” perintahnya.
Miyuy bingung kenapa Shige tampak marah. Ternyata Shige membawanya ke mobil, dan tiba – tiba saja mobil melaju ke daerah lain.
“Shige –kun...kita akan kemana?”
Shige hanya diam, hanya memperhatikan jalan, tanpa melirik Miyuy sedikitpun.
“Shige-kun?” panggil Miyuy lagi.
Miyuy kaget ketika mendapati dirinya dan Shige berada di depan sebuah Restaurant. Miyuy ingat itu....Restaurant tempat Kibum membuat janji dengannya.
“Sudah jam 10...pergilah...” suara Shige tampak tenang.
“Apa maksudnya, Shige –kun?” Miyuy bingung.
“Masuklah...ia menunggumu kan?”
“Shige-kun...” Miyuy masih bingung kenapa Shige bisa tahu.
“Aku mendengarnya kemarin malam...Kibum itu...orang yang kau ceritakan waktu itu kan?”
Miyuy memang pernah bercerita pada Shige, walaupun Miyuy tidak menyebutkan namanya. Miyuy menatap wajah Shige, mencoba meminta maaf dari tatapannya.
“Aaaa...kurasa lawanku terlalu kuat. Aku tak bisa melawan masa lalu, dan kenagan itu, jadi...pergilah!” kata Shige, memandang Miyuy lagi.
Miyuy hendak pergi, ketika Shige memanggilnya, “Miyuy!”
Miyuy pun berbalik, memandang Shige lagi, urung turun dari mobil.
“Otanjoobi Omedetou...” kata Shige lalu tersenyum.
“Arigatou...” jawab Miyuy lalu membalas senyum Shige lalu segera turun dari mobil.
Shige mentap pergi princessnya malam itu. Merelakan Miyuy dengan orang lain memang rasanya sakit sekali, Shige mengeluarkan sebuah kotak berwarna hitam, dengan hati – hati ia membuka kotak tersebut, memandang cincin putih itu dengan sejuta perasaan.
“Otanjoobi Omedetou...boku no purinsessu..” kata Shige, menutup kotak itu lalu pergi dari pelataran parkir Restaurant.

Kibum mulai tak tenang, tampaknya sudah ada orang yang mengenalinya. Karena dua wanita di pojok situ terus melihatnya, berbisik – bisik tentang sesuatu. Kibum berdo’a semoga itu hanya firasatnya saja.
Kibum tak percaya dengan apa yang dilihatnya, seorang gadis dengan gaun birunya, berlari masuk ke Restaurant itu, mencari – cari seseorang.
Itu Miyuy...
Dia datang...
Ia benar – benar datang...
Miyuy pun menghampiri meja Kibum, tersenyum.
Kibum berdiri, memandang Miyuy dengan pandangan rindu.
“Tuuuuhh kannnn!!! Itu Kibummmm!!!” teriak salah seorang wanita yang sejak tadi memperhatikan Kibum.
Semua orang di Restaurant itu serentak menoleh, menatap Kibum dan Miyuy yang sedang berdiri. Kibum kaget setengah mati.
“Kibuuuummmmm!!!!” teriak cewek – cewek disana.
Kibum secara refleks menarik Miyuy dan membawanya berlari secepatnya dari tempat itu, sebelum cewek – cewek itu benar – benar mengejar mereka.
Tapi ternyata keributan tak hanya terjadi di dalam, ketika Kibum keluar, dan seseorang dari dalam mengejarnya, berteriak – teriak, “Itu Kibuuummmm!!!” maka semua orang di jalan pun, mayoritas cewek, atau emang cewek semua, berlari, mengejar Kibum.
Miyuy yang digandeng Kibum, mencoba menyamakan langakah larinya, agak susah dengan gaun yang ia pakai, untung saja gaun itu hanya sebatas lutut, jadi tidak lebih menyusahkannya, Miyuy masih memakai higheelsnya, kerepotan mencoba berlari memakainya Miyuy menahan tangan Kibum sebentar.
“Kenapa?” tanya Kibum bingung, sementara kawanan fan girl sudah hampir mengahmpiri mereka.
Miyuy melepas sepatunya lalu berlari lagi, mengikuti saja kemana Kibum lari.
“Cape.....” teriak Miyuy hampir kehabisan nafas karena berlari.
Kibum dan Miyuy kini bersembunyi dibalik sebuah pohon besar, berharap serombongan cewek tadi tidak melihat mereka, tapi ternyata salah, seorang cewek berteriak dengan lantang, “Ituuuu Kibuuuummmm!!!”
Kibum pun mau tak mau terus menarik tangan Miyuy
Berlari secepat mungkin, berharap tidak ditemukan siapapun.
“Kibum-i..capek sekali...aku tidak sanggup berlari lagi!” kata Miyuy tampak kehabisan nafas.
Kibum melihat sebuah gang sempit dan langsung membawa Miyuy ke tempat itu. Gang itu sempit dan gelap, tidak ada penerangan sama sekali. Miyuy mau tak mau merasa takut juga.
“Kibum-i..”
Kibum meletakkan jarinya di bibir Miyuy, “Ssshhht...jangan bersuara...mereka akan menemukan kita...” kata Kibum berbisik.
Miyuy pun menurut, tapi masih sangat takut dengan keadaan gang yang sangat gelap itu, hanya ada sedikit sekali penerangan dari atas.
“Kibum-i...aku...takut...” suara Miyuy yang pelan itu tampak akan menangis.
Tiba – tiba Miyuy merasakan tubuhnya dipeluk.
“Jangan takut...aku disini...” ujar Kibum sambil memeluk Miyuy, lembut.
Tak lama, terdengar suara derap langkah kaki, para penggemar Kibum kehilangan jejak sang artis.
“Kemana dia??!”
“Iya...Kibum kemana yah?” tanya yang lain.
“Mungkin kesana...” seru seseorang, dan derap langkah kaki itu pun menjauh dari gang sempit itu.
“Haaah...Syukurlah...” kata Kibum sambil melepas pelukannya.
“Kita mau kemana sekarang?” tanya Miyuy.
“Hmm...kita belum bisa kembali ke jalan, aku takut mereka menemukan kita lagi.”Jelas Kibum. Kini Kibum mengeluarkan Ponselnya, menjadikannya sebuah penerangan. Sambil menggandeng tangan Miyuy, Mereka berdua menyusuri gang sempit itu, terlihat sebuah pintu disana.
“Sebuah gedung...” gumam Kibum, “Kita masuk saja yuk...” ajak Kibum sambil terus menggenggam tangan Miyuy.
Atap gedung kecil itu tidak terlalu buruk. Setidaknya disitu ada penerangan, dan bangku juga.
“Capek sekali ya...” kata Kibum menoleh pada Miyuy yang berada disebelahnya.
Wajah Miyuy tampak kesakitan, “Sakit...” keluh Miyuy.
“Kenapa Miyuy?” Kibum tampak khawatir.
“Kakikku...” kata Miyuy seraya memegangi kakinya.
Kibum langsung berjongkok dan melihat kaki Miyuy.
Telapak kaki Miyuy berdarah, Kibum baru ingat kalau tadi Miyuy berlari tidak memakai alas kaki apapun.
Kibum mengangkat kaki Miyuy sedikit, “Maafkan aku...aku...”
“Tidak apa...aku bodoh sekali berlari tanpa alas kaki...” potong Miyuy.
Kibum mengeluarkan sapu tangannya dan membalut kaki sebelah kanan Miyuy yang berdarah cukup parah, sedangkan kaki kirinya dibalut potongan kain jas Kibum yang ia sobek.
“Masih sakit kah?” kata Kibum sambil memandang Miyuy.
Miyuy tersenyum, “Tidak apa...sudah lumayan kok.”
“Sekali lagi maafkan aku ya...”Ucap Kibum lagi.
Miyuy hanya tersenyum, “Kita tadi...seperti main petak umpet yah?” pikiran Miyuy pun melayang ke masa lalu.
“Kau selalu membuat kita ketahuan tau!” protes Kibum.
Miyuy mendorong bahu Kibum pelan, “Siapa suruh kau selalu bersenyembunyi denganku!” balas Miyuy.
Kibum hanya tertawa kecil, mengingat masa kecil adalah hal yang sangat menyenangkan memang.
Kibum melirik jam tangannya..sudah hampir pukul 11 Malam.
“Miyuy..maukah kau menungguku sebentar saja...”
“Hah? Tapi aku tak mau sendirian...” ujar Miyuy agak ketakutan.
“Hmm..20 menit.” Kata Kibum lalu memasang headset iPodnya pada Miyuy, “Kumohon.”
Kibum pun segera berlari tanpa Miyuy dapat protes lagi.
20 Menit kemudian, Miyuy masih mendengarkan iPod Kibum yang isinya lagu – lagu Super Junior *NARSIS, PAK!!*
Miyuy menoleh ketika seseorang datang, menyembunyikan sesuatu dibelakangnya, itu Kibum. Miyuy pun secara refleks melepaskan headset yang dipakainya, tapi tak bergerak kemanapun, tentu saja karena kaki Miyuy masih tidak bisa dipakai berjalan.
Kibum kembali berjongkok didepan Miyuy, memperlihatkan apa yang sejak tadi ia sembunyikan.
Sebuah cake harga ekonomis dengan lilin tertancap ditengahnya.


“Happy Birthday, Miyuy...”


Miyuy menutup mulutnya tak percaya, sungguh saat itu ia melihat sosok Kibum seperti kembali ke sepuluh tahun lalu.
“Makasih Kibum-i....”
Kibum tersenyum dan duduk disebelah Miyuy, masih memegang cake kecil itu.
“Ayo tiup lilinnya..sudah hampir jam 12 malam, tanggal 30 nya akan segera berakhir.” Jelas Kibum.
Miyuy tersenyum, lalu hendak meniup lilinnya.
“Tunggu sebentar...kau harus make a wish dulu...” kata Kibum lagi.
Miyuy pun mengagguk lalu berbisik dalam hati, “Semoga Kibum-i tak pernah pergi lagi...kumohon...” lalu segera meniup lilin kecil itu.
“Apa yang kau harapkan?” tanya Kibum.
“Rahasia...” kata Miyuy, “Kalau aku menyebutkannya, harapan itu tak akan terwujud...” ucapnya lagi.
“Eh?” Kibum menyadari sesuatu, “Kau menyebutkannya waktu itu..”
“Aku ingin Kibum-i nepatin janjinya . . .”
Kata – kata itu terngiang di kepala Kibum. Tiba – tiba Kibum pun memeluk Miyuy setelah sebelumnya menyimpan cake kecil itu.
“Maaf...maafkan aku...”
Miyuy yang dipeluk tiba – tiba sangat kaget dan hanya bisa diam. Kibum dan Miyuy berpelukan tanpa suara, hening sekali ditempat itu.
“Kenapa Kibum-i tidak pernah menepati janjinya?” tanya Miyuy sedikit berbisik.
Kibum melepaskan pelukannya, menggeggam tangan Miyuy, “Aku sangat ingin menepatinya. Setiap tahun...aku berharap aku amsih punya alamat e-mailmu...masih tahu akan mengirim surat kemana..tapi nyatanya aku tak bisa.”
“Eh? Kenapa?” tanya Miyuy kaget.
“Rumahku...kebakaran...segalanya habis, aku tak dapat menyelamatkan apapun.” Ucap Kibum.
Miyuy kaget, ternyata Kibum bukannya tidak menepati janjinya, tapi ia tak tahu harus berkirim surat kemana, ia kehilangan alamatnya, kehilangan segalanya.
“Maafkan aku Kibum-i....” kata Miyuy.
“Untuk apa?” Kibum menoleh, memandang Miyuy.
“Untuk membencimu selama ini karena kukira kau...melupakanku....” suara Miyuy kini bergetar, hampir menangis.
Kibum meremas tangan Miyuy yang sedang ia genggam, “Aku selalu bisa memaafkanmu...karena... aku selalu mencintai Miyuy...”
“Eh?” Miyuy kaget dan sekarang memandang wajah Kibum tampak tak percaya.
Ternyata Kibum pun sedang memandangnya, tiba – tiba saja jarak antara wajah mereka sudah semakin dekat, dan tanpa aba – aba, Kibum menyentuhkan bibirnya pada bibir Miyuy, setelah beberapa lama, Kibum pun melepaskannya.
Miyuy merasa jantungnya tak bisa lagi menahan semuanya jika Kibum lebih lama lagi menciumnya.


The capacity of our love
Inside your eyes
The capacity of your love
My love overflows inside you
Feel it with your heart
How much I’m in your heart
Speak with those lips
For a long while

Saying that you’ve come to love me



“Saranghae yo...Miyuy...” ucap Kibum sedikit berbisik.


Kibum mengambil kotak putih yang sejak kemarin ia persiapkan, dan menyerahkannya pada Miyuy.
Miyuy mendapati sebuah cincin mungil berwarna putih, dengan desain yang sangat sederhana.
“Apa ini Kibum-i?”
Kibum tak menjawab, hanya segera mengambil cincin itu, menyematkannya *edun..* di jari manis sebelah kanan tangan Miyuy, lalu berkata, “Kini Miyuy hanya milikku...” ucapnya yakin.

You are my love
And I'm the only one for you
I'll always be by your side




May 30, 2011


“Kapan kau datang kesini Kibum-i??!!” teriak Miyuy di ponselnya, “Kau berjanji bertemu denganku minggu lalu!”
“Maaf Miyuy...aku tak tahu apakah aku bisa kesana hari ini.” Suara Kibum di telepon pagi itu membuat mood Miyuy rusak.
Hari ini adalah Ulang Tahunnya, tapi mengapa kekasihnya itu malah tidak bisa datang? Sudah sebulan ini Miyuy tidak bertemu Kibum, alasannya karena Kibum sedang merampungkan drama terbarunya.
Miyuy masih mempersiapkan bahan – bahan kuliahnya, ketika tiba – tiba Miyuy merasa jendelanya dilempar sesuatu. Miyuy menoleh dan penasaran apa yang terjadi diluar.
“Selamat Pagi...cantiikk!!” seru seseorang.
Itu Kibum. Ia berbohong soal tak bisa datang itu. Wajah Miyuy tiba – tiba cerah.
“Happy Birthday!!!” teriaknya lagi.
Miyuy pun tersenyum, mengangguk.
“Miyuy....ada yang ingin kusampaikan....” kata Kibum lagi.
“Apa?” teriak Miyuy membalasnya.
Tak ada kota romantis seperti Venesia atau Paris... Karena kisahku bukanlah kisah dalam drama atau novel romantis yang bisa membuat penikmatnya berujar ‘so swee~et’. Walaupun tak ada kota romantis, atau apalah. Begitu pikir Miyuy, karna yang terpenting adalah....


I wanted to confess
I want to make it so that it's me
The work because I wanted you


“Bersediakah kau menghabiskan seluruh hidupmu bersamaku?” kata Kibum sambil mengacungkan sebuket bunga, dan berlutut.
Miyuy tak lagi berdiam diri, ia segera berlari kebawah, sampai Mamanya pun terheran – heran melihat putrinya berlari secepat itu di rumah. Setelah mencapai pintu, Miyuy berlari kepelukan Kibum.
“I do....” jawab Miyuy tepat ditelinga Kibum.



OWARI~




Comment is love XDDDD

[FANFIC] Birthday Promise Chapter 5

Title : Birthday Promise
Chapter : Five
Author : Niimura Nu feat. Tegoshi Din
Pairing :
Hahay, udah tau ?
Genre : Romance, Drama yang terlalu men-drama
Rating : NC-17, MANA berani saia XD~ G aja deh
Disclaimer : Miyuy belongs to herself, Kim Kibum belongs to SM Entertainment, Shigeaki Katou belongs to Johnny’s Entertainment, and other characters belong to their selves.



Kibum sungguh menyesal dengan pertemuan terakhirnya dengan Miyuy. Setelah susah payah ia kabur dari Hotel, ternyata Leeteuk menemukan dirinya tidak ada di Hotel dan segera menyuruhnya pulang. Tapi ia heran sendiri, kenapa kadonya saat itu tidak ditemukan oleh Miyuy? Apa kado itu jatuh? Atau apa?
“Wooooy!” teriak seseorang di kuping Kibum.
“DongHae!!! Tidak lucu!” serunya melihat DongHae tertawa – tawa melihat ekspresi Kibum yang kaget.
“Kau terlalu banyak melamun.” Kata DongHae.
“Ah tidak juga!” jawab Kibum asal.
“Beberapa menit lagi kita akan On Air, ayo siap – siap. Ini pertama kali kita tampil di kota A lho!” kata DongHae sambil merapikan rambutnya di depan kaca, “Sebentar lagi akhir bulan...” ucap DongHae pada dirinya sendiri di kaca.
Akhir bulan? Bulan apa ini? Pikir Kibum. Ah! Ya Benar, tanggal 30 Mei kan besok! Tentu saja ia selalu ingat hari itu, karena artinya Ulang Tahun Miyuy.
“Hm, Miyuy…percaya deh, aku bakalan terus ngasi kamu hadiah tiap kamu ulang tahun, atau seenggaknya, ngasih ucapan selamat, sampe kita gede nanti juga…’
Janji itu kembali teringat Kibum. Janji yang terpaksa tidak bisa ia tepati karena sesuatu hal.
“Cepat siap – siap!” perintah DongHae lagi, ketika mendapati Kibum kembali melamun.
“Iya aku tahu...eh aku ke mau ke WC sebentar...” pamit Kibum lalu beranjak pergi.
“Shigeee....aku mau pulang!!!” rengek seorang gadis. Kibum merasa mengenali suara itu.
Kibum mencari sumber suara, dan mendapati Miyuy disitu, sednag merengek pada seorang pria.
“Kau janji hanya sebentar!!! Shige-kun!!” rengek Miyuy lagi.
“Sebentar hingga aku selesai acara.” Jelas Shige.
“Kalau begitu aku akan pulang sendiri!”
“Jangaaaan....Kumohon...hanya sebentar...Onegai...”
Kibum menyembunyikan setengah badannya di tembok, mau tak mau Kibum berpikrian jelek, Itu pasti pacar Miyuy...pikirnya.

Akhirnya acara musik itu selesai. Sekarang sudah hampir malam, dan Miyuy tak mungkin pulang sendiri, ia mau tak mau harus menuggu Shige mengantarnya.
Miyuy menunggu Shige di sebuah bangku, awalnya ia berada di dalam ruang ganti, tapi karena bosan, Miyuy pun beranjak dan akhirnya duduk di bangku itu.
“Hai...” sapa seseorang, Miyuy terkesiap.
Saat menoleh, didapatinya Kibum sedang tersenyum padanya.
“Kibum? Kau juga ada disini?”
“Ya...SuJu juga ikut acara ini.” Jelasnya.
“Ooohh..” jawab Miyuy sekenanya.
“Kau sendiri? Sedang apa disini?” tanya Kibum.
“Hanya menunggu teman...”
“Ooooh...”
Hening.
Lagi – lagi keduanya merasa terlalu canggung untuk saling berkata – kata *eduuunn..bahasanya buuu..*
“Miyuy...”
“.......” Miyuy hanya diam, menunggu apa yang akan dikatakan Kibum.
Sementara itu Kibum sendiri masih berusaha merangkaikan kata apa yang cocok untuk ia katakan pada Miyuy.
“Bisakah aku menebus kesalahanku?” tanya Kibum.
Miyuy menoleh dan memandang wajah Kibum, “Apa maksudmu, Kibum-i?” tanpa sadar Miyuy memanggil Kibum dengan sebutan waktu kecilnya.
“Aku ingin menebus semua kesalahanku selama 9 tahun...”
Miyuy masih tak mengerti.
“Kuharap kau mau datang ke Restaurant ******, besok.”
Miyuy bingung. Miyuy tau Restaurant yang disebut Kibum itu adalah Restaurant terkenal di kota itu, tapi untuk apa Kibum mengajaknya kesana?
“Kibum!!! Ayo pulang ke Hotel!!!” seru Heechul dari jauh.
“Kumohon!!! Aku akan menunggumu besok!! Jam 8 malaaam!!” kata Kibum sambil melambai pada Miyuy.


May 30, 2009 –pukul 00.01—

Miyuy terbangun karena suara berisik, yang ternyata berasal dari Ponselnya. Tangannya mencoba meraba – raba pinggir tempat tidurnya, tempat ia biasa menyimpan Ponselnya.
“Halo?” angkat Miyuy masih setengah tidur.
“Happy Birthday to you..happy birthday to you...happy birthday...happy birthday....happy birthday to Miyuy!!!” seru suara berat di seberang sana.
Mata Miyuy kini terbuka sepenuhnya, ia langsung melihat layar Ponselnya.
Shige-kun....
“Ya ampun...Shige-kun?!”
“Hai Gadis 18 tahun! Apakah aku yang pertama?” tanya Shige lagi.
“Hmmm...” jawab Miyuy bergumam.
“Ya sudah...tidur lagi sana! Jangan lupa malam ini kita akan makan malam..”
“Hmmm...” telepon pun ditutup oleh Shige. Miyuy kembali tertidur.


Kibum merasa sangat gugup. Jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 8 malam. Kali ini ia benar – benar sudah minta izin pada Leeteuk dan manajer mereka. Malam ini ia akan izin keluar, menemui Miyuy.
Penampilannya sudah ia buat tidak semirip mungkin dengan Kim Kibum. Bagaimana pun juga, di tempat ramai seperti ini resiko bertemu fans lumayan tinggi, dan itu juga berarti resiko di kejar – kejar penggemarnya makin besar.
Kibum dengan gugup terus melihat ke arah jam tangannya, berkali – kali juga ia meraba kantong jasnya, berharap benda itu tidak pergi kemana – mana.

Sudah jam 8. Shige dan Miyuy sedang makan malam, di tempat yang Private, hanya ada mereka berdua, Candle Light Dinner. Miyuy tampak cantik dengan gaun birunya malam itu, Shige terus – terusan memandang ke arah Miyuy.
Tapi Miyuy tidak tenang, ia benar – benar khawatir Kibum menunggunya.
“Miyuy...ada yang salah? Kau tidak nyaman?” tanya Shige, khawatir pada princessnya malam itu.
Miyuy menggeleng, “Tidak ada apa – apa.” Jawabnya, lalu tersenyum sangsi atas pernyataanya sendiri.




[FANFIC] Birthday Promise Chapter 4

Title : Birthday Promise
Chapter : Four
Author : Niimura Nu feat. Tegoshi Din
Pairing :
Hahay, udah tau ?
Genre : Romance, Drama yang terlalu men-drama
Rating : NC-17, MANA berani saia XD~ G aja deh
Disclaimer : Miyuy belongs to herself, Kim Kibum belongs to SM Entertainment, Shigeaki Katou belongs to Johnny’s Entertainment, and other characters belong to their selves.


May 27, 2009

Miyuy masih diam sampai mereka tiba di depan rumahnya. Shige memberhentikan mobilnya di depan rumah Miyuy.

“Sudah sampai....” ucap Shige.
Miyuy tersenyum pada Shige, “Arigatou Shige-kun...”
Ketika Miyuy hendak turun, tiba – tiba Shige menahan lengan Miyuy.
“Ada apa Shige-kun?” tanya Miyuy sambil menatap Shige heran.
“Miyuy...kau ada acara tanggal 30 nanti?” tanya Shige.
Miyuy dengan refleks menggeleng.
“Kalau begitu....makan malam denganku, bagaimana?”
Miyuy berfikir sebentar, lalu mengagguk, “Baiklah...” jawabnya cepat.
“Satu lagi.....” kata Shige, masih memegangi lengan Miyuy.
Miyuy pun kembali memandag Shige, “Ada apa lagi Shige-kun?”
“.......”
“Shige-kun?” panggil Miyuy.
“Tidak ada apa – apa..mata ne!” serunya lalu melepaskan lengan Miyuy, perlahan Miyuy pun menghilang dibalik pintu rumahnya.


May 28, 2009

Rombongan orang itu telah tiba di Bandara. Hari ini Bandara tampak penuh, semua orang tumpah ruah di tempat itu.
“SUJUUUU!!!!!” teriak orang – orang.
“Waaaaaa!!Heechul oppaaaaa!!”
“Ryeowooookkk!!” panggil yang lain, suasana tampak sedikit tak terkendali, semua petugas keamanan tampak sibuk mengamankan jalannya ke 13 pria tampan itu.
Super Junior sudah tiba di kota A, tempat mereka akan mengadakan Performance.
“Huaaaaaa!! Cape sekali!!!” seru Heechul lalu merebahkan diri di kasur tempat tidur hotel yang menjadi tempat penginapan mereka sementara.
“Iya...tidak terkendali ya tadi di Bandara...” kata Kibum lalu duduk di kasur seberang kasur Heechul.
Kibum merebahkan diri, menatap langit – langit kamar. Ia bertanya – tanya apa siang ini ia bisa bebas dan pergi ke rumahnya yang dulu.
“Hyung...” panggil Kibum pada Heechul.
“Apa?” jawab Heechul pelan.
“Siang ini kita ada rencana tidak?”
Heechul diam, tampak berfikir, “Mungkin....tapi entahlah, tanya saja pada Leeteuk, si Mr.Tahu-Segalanya.” Kata Heechul lalu berguling di kasurnya.
Kibum tiba – tiba beranjak dan masuk ke kamar mandi.
“Hyung..aku akan pergi sebentar.” Ujarnya sambil bersiap – siap.
“Heh! Jangan sembarangan! Bagaimana jika kau terlhat oleh fans dan dikejar – kejar?!”
“Aku akan menyamar...tapi Hyung, tolong jangan katakan pada siapapun aku pergi...” pintanya pada Heechul.


Miyuy sedang bergelut dengan sebuah soal Fisika, yang menurutnya sulit. Ia mengerenyitkan dahinya, tanda ia sedang berfikir keras.
“Miyuyyy!!” panggil sebuah suara di bawah.
Itu suara Mamanya, “Iya maaaaa??”
“Turun siniii!!!”
Miyuy pun bergegas turun, meninggalkan buku Fisikanya terbuka begitu saja.
“Iya ma?” tanya Miyuy setelah berhadapan dengan Mamanya.
“Tolong buang sampah yang ada di dapur...” perintahnya.
“Hah?” seru Miyuy.
Tapi akhirnya Miyuy pun membawa sampah dapur itu keluar dengan enggan.
Miyuy menatap rumah disebelahnya yang sudah tak terurus sejak beberapa bulan lalu. Setelah Kibum pindah, sudah dua kali rumah itu berganti pemilik, tapi 2 bulan yang lalu pemilik terakhirnya pun sudah pindah ke tempat lain.
Setelah membuang sampah, Miyuy hendak masuk, ketika menemukan sebuah sosok di depan rumah Kibum.
“Maaf...mencari siapa ya?” tanya Miyuy berusaha ramah.
“Kau mau mencari siapa? Rumah itu sudah kosong sejak 2 bulan lalu...” jelas Miyuy.
Orang aneh dengan pakaian tertutup itu tetap berbalik tidak menoleh.
“Maaf...” seru Miyuy sekali lagi.
Tiba – tiba pria itu berbalik, menatap Miyuy dibalik kaca mata hitamnya.

Dia.....

Miyuy tak dapat berkata – kata.
“Aku mencarimu...” ucap pria itu, lalu membuka kaca mata hitamnya
“Ki...Bum....” ucap Miyuy sambil menutup mulutnya tak percaya.

I've been waiting for you for a long time,
For someone who's just like me
I want give my loneliness to you


“Apa kabar?” tanya Miyuy canggung ketika mereka berdua sudah duduk di halaman depan rumah Miyuy.
“Aku? Baik – baik saja.. kau pun tampak sehat...” katanya, masih menunduk.
“Hmmm...” jawab Miyuy bergumam.
Hening.
Keduanya tidak menemukan bahasan topik yang tepat saat ini. Miyuy dan Kibum sama – sama menunduk, tidak bersuara. Rasanya disaat seperti ini, hembusan angin pun akan terdengar suaranya.*lebay bgdh*
Masih hening. Keduanya masih tidak tahu apa yang sebenarnya ingin mereka ucapkan. Tampak berpikir apa yang harus mereka bicarakan.
“Miyuy...” panggil Kibum memecah keheningan itu.
“.......” Miyuy hanya diam.


It's so hard to erase you
You wouldn't understand...

how broken my heart has been


“Aku....”Kibum menggantung kalimatnya, “Ah tidak! Apa kau mendapatkan kado ku?” pertanyaan ini memang selalu ada di pikrannya sejak 9 tahun lalu, ia selalu penasaran apakah Miyuy saat itu mendapatkan kadonya.
Miyuy mengerenyitkan dahinya, seingatnya kado terakhir dari Kibum adalahnjuga kado pertamanya, kalung yang sampai sekarang tetap ia pakai.
“Kado?” tanya Miyuy heran.
“Kado yang kuletakkan disini...” kata Kibum seraya menunjuk tempat mereka duduk, di tangga depan rumah Miyuy.
Miyuy menggeleng.
“Benarkah? Aku meletakkanya disini, bersama surat kepergianku..” ucap Kibum meyakinkan Miyuy.
Miyuy tetap menggeleng, “Aku benar – benar tidak menemukannya...” kata Miyuy.
Kibum terdiam. Benar firasatnya selama ini bahwa Miyuy tak pernah mendapatkan kadonya saat itu, Kadonya 9 tahun lalu.
Tiba – tiba HP Kibum berdering, tanda telepon masuk, Kibum membuka flipnya.
“Hah? Leeteuk hyung?” katanya pada diri sendiri.
“Halo?” angkat Kibum.
Miyuy hanya menatap Kibum tak percaya, ia masih bisa memandang Kibum, sedekat ini, sungguh sebuah takdir, ia bisa begitu.
“Miyuy...maaf..aku harus pergi...” katanya lalu melambai pada Miyuy yang masih kebingungan, “Kita pasti ketemu lagi!!!” serunya lalu berlari, meninggalkan Miyuy.

May 29, 2009
Miyuy melangkah gontai dari sekolahnya, pelajaran terakhirnya, Kimia, sukses membuat otaknya terasa terbakar. Miyuy mendapati mobil Shige terparkir persis di depan sekolahnya, seperti biasa, menjemputnya.
“Miyuy...” panggil Shige ketika mobil sudah melaju meninggalkan keramaian Sekolah.
“Apa?”
“Ikut aku ke tempat syuting yah?” pinta Shige.
“Eh??” Miyuy kaget setengah mati, “Kenapa? Kenapa aku harus ikut?”
“Hanya acara musik, sebentar saja...aku ingin kamu ikut...” ajaknya lagi.
“Tapi....aku....” Miyuy tentu saja protes.
“Onegai....” pinta Shige lagi.


Heart, I’m so sorry
If you come to love another person
You’d be able to forget this pain and live

Heart, I’m so sorry
Love speaks of eternity
But reality speaks of separation
My terrible self might be reluctant to let go
I’m going to miss it

[FANFIC] Birthday Promise Chapter 3

Title : Birthday Promise
Chapter : Three
Author : Niimura Nu feat. Tegoshi Din
Pairing :
Hahay, udah tau ?
Genre : Romance, Drama yang terlalu men-drama
Rating : NC-17, MANA berani saia XD~ G aja deh
Disclaimer : Miyuy belongs to herself, Kim Kibum belongs to SM Entertainment, Shigeaki Katou belongs to Johnny’s Entertainment, and other characters belong to their selves.


Kibum


Yang dulu manis dan adorable

Sekarang tetap begitu, wajahnya tak banyak berubah
Tapi tentu semuanya berubah

Kibum yang sekarang


Bukan lagi anak laki-laki yang senang main petak umpet bersamanya


Kibum yang sekarang


Member Super Junior, yang digilai banyak fans di dunia


Pikiran Miyuy mulai berkelana kemana – mana.




I am missing you

Even if the sharp edge of the star scratches me
Illuminated by the moonlight
You erase my scars
I am missing you
Even if that distant moonlight tempts me
I can’t reach the edge of the moon, I can only look

I am missing you



Miyuy tak tahu harus bersikap seperti apa. Ia sungguh kaget.Kibum, teman masa kecil yang dirindukannya telah kembali. Tapi, mungkin keadaannya tak lagi akan sama. Kerinduannya (idih =__=) sudah terjawab. Tapi bukan jawaban seperti itu yang ia inginkan
Baguslah, Kibum sudah jadi orang besar. Mungkin itu baik untuknya. Sedangkan dirinya bukan siapa-siapa. Apakah itu sebabnya Kibum sudah melupakannya. Mungkin, karena itu juga Kibum tak pernah memberinya kabar.
“Miyuy...daijoubuka?” panggilan Shige itu membuyarkan segala pikiran Miyuy.
“Ngga kok..aku....”
“Kau tampak kaget. Ada yang salah?” tanya Shige lagi. Ia khawatir dengan sikap Miyuy yang tiba – tiba berubah.
Miyuy menatap layar TV, sekarang kamera sudah berpindah – pindah pada member lainnya.
“Miyuy....” panggil Shige lagi.
Kali ini berhasil membuat Miyuy menatap Shige sepenuhnya.
“Aaa...daijoubu yo~” jawab Miyuy masih agak shock.
“Benarkah kau baik – baik saja? Mau kuantar pulang sekarang?” tawar Shige.
Miyuy pun mengagguk. Selama perjalanan pulang itu Miyuy sama sekali tak bicara, tentu saja pikirannya melayang pada Kim Kibum, teman masa kecilnya.



May 30, 2000


Kibum duduk dengan gelisah. Hari ini ulang tahun Miyuy, tapi Miyuy sama sekali tak muncul ada kabar.
Sudah seminggu. Mama Miyuy masuk Rumah Sakit dan karena alasan itu pula, Miyuy sekarang tinggal di Rumah Neneknya, jauh di desa.
Kibum ingin memberitahu Miyuy, hari ini dia akan berangkat ke Los Angeles. Rencana Orang Tua nya setahun lalu itu akan dilaksanakan sekarang. Tapi dalam keadaan seperti ini kenapa Miyuy malah tak ada? Pikir Kibum menyesal tak memberitahu Miyuy jauh – jauh hari.
“Kibum, bersiaplah....jangan melamun terus!” tegur Ibunya dari balik pintu.
Kibum mengagguk dengan perasaan kesal karena Miyuy masih saja tak ada kabar. Akhirnya Kibum berlari menyusul ibunya.
“Bu...” panggil Kibum pada Ibunya yang sedang sibuk mempersiapkan barang – barang.
Ibunya menoleh, melirik anak semata wayangnya itu, “Ada apa?”
“Bisakah kita pergi setelah Miyuy datang?”
Ibunya kaget mendengar pertanyaan polos dari anaknya itu, “Tidak bisa sayang, kecuali Miyuy datang sebelum pesawat kita terbang...”
Kibum merengut lagi. Akhirnya ia pun keluar mencari angin. Pikirannya berkecamuk, ia tak mau pergi sebelum berpamitan pada Miyuy, ia ingin Miyuy mengantar kepergiannya walaupun ia yakin Miyuy pasti menangis, tapi ia tetap ingin menatap Miyuy sekali lagi.
Kibum duduk di depan rumahnya, memandang nanar pada rumah sebelah yang kini kosong melompong. Tiba – tiba ia melihat Ayahnya keluar dari rumah.
“Kibum, kita berangkat 10 menit lagi...cepat siap – siap!” perintah Ayahnya.
Kibum gelagapan. Ia berpikir keras apa yang seharusnya ia lakukan agar Miyuy tahu ia pergi, ia pun bergegas ke kamarnya, mengambil secari kertas dan mulai menulis.
Miyuy...
Aku tak bermaksud meninggalkanmu tanpa pamitan,
Tapi kau sedang sibuk, aku tahu itu...
Maaf aku tidak memberitahumu sebelumnya...
Kado ini untukmu Miyuy...aku kan sudah berjanji selalu merayakannya..


SELAMAT ULANG TAHUN, MIYUY...
---Kibum---


Kibum pun bergegas berlari ke rumah Miyuy, sementara itu Orangtuanya sudah menunggu di depan mobil mereka.
“Kibum! Cepat!” perintah Ayahnya tak sabar.
“Sebentar Yah....” Kibum berlari ke depan rumah Miyuy.
Rumah itu mempunyai tangga kayu kecil di depannya, Kibum segera menyimpan kado dan suratnya disitu.
“Kuharap Miyuy menemukanmu...” ujar Kibum.


The time love clearly took
Now I can see it too
Like a time of separation
I saw it coming
I didn’t know you were such a part of me


“Kibum!!” panggil Ibunya.
“Iyaaaaa!!!” jawab Kibum lalu berlari membawa tas backpacknya.
BRUKKK...sebuah benda jatuh ke bawah tangga.



May 27, 2009 –di tempat lain—


“Semuanya dengarkan aku!” perintah seseorang pada orang – orang yang berada di sebuah tempat latihan.
“Jangan lupa! Besok kita akan pergi ke kota A...jangan terlambat semuanya!”
“Iya Leeteuk! Kau cerewet sekali!” sela seorang cowok yang terlihat cantik.
“Heechul aku...”
“Iya leader...kami mengerti..” potong pria yang tadi dipanggil Heechul itu.
“Waaaah...di kota A ada apa ya?” seru Shin Dong.
Yang lainnya pun ikut berdiskusi tentang performance yang akan mereka lakukan lusa, di sebuah kota. Mereka adalah member dari Super Junior, boyband yang sedang naik daun.
“Kibum...bukannya kau dari kota A?” tanya Heechul seraya duduk di sebelah Kibum.
Kibum yang sedang melamun pun terkesiap, “Ah Hyuung! Iya..begitulah...”
“Apa yang menarik disana?” tanya DongHae yang tiba – tiba datang.
“Hmmm...banyak sekali. Nanti saja kita jalan – jalan disana..” kata Kibum sekenanya.
“Heechul...ayo makan!” ajak sang leader, Leeteuk.
“Iya Leeteuk!!kau cerewet sekali!!!” bentak Heechul lalu berdiri.
“Aku ikut hyung!” seru DongHae, “Kau tak makan, Kibum?” tanya DongHae pada sahabatnya itu.
Kibum menggeleng, “Duluan saja..”
DongHae pun melambai pada Kibum dan mengikuti Heechul serta Leeteuk.
Pikiran Kibum sedang tidak fokus. Kota A....kota itu...kota dimana ia meninggalkan sejuta kenangannya bersama seorang gadis. Kibum sangat berharap ia dapat bertemu lagi dengan wanita itu, wanita yang ia yakini sebagai cinta pertamanya.Sejak ia pergi 9 tahun lalu, ia tak pernah lagi mendengar kabar dari wanita itu.
“Miyuy...” tanpa sadar Kibum menyebutkan nama wanita itu.
Apa kabarkah dirinya? Apa ia baik – baik saja? Bagaimana rupanya sekarang? Masih cengeng kah seperti dulu? Pikiran Kibum pun terus memikirkan kemungkinan – kemungkinan ia dapat bertemu lagi dengan teman masa kecilnya, cinta pertamanya.



June 1, 2000


Miyuy heran mendapati rumah sebelahnya tampak lengang. Ia baru saja sampai setelah menjemput ibunya di Rumah Sakit.
Miyuy pun beranjak ke depan rumah Kibum, mencoba mengetuknya beberapa kali, tapi tidak ada jawaban. Tirai rumah itu tertutup, tampaknya memang tidak ada orang disitu.
Miyuy mencoba berpikir positif, pasti Kibum sedang pergi ke suatu tempat bersama orangtuanya, makanya rumah itu tampak kosong.
Melangkah keluar rumah itu, ketika Miyuy bertemu dengan seorang ibu tetangganya.
“Miyuy mencari siapa?” tanya Ibu itu ramah.
“Hmmm...Kibum...” jawab Miyuy sedikit berbisik.
“Bukankah keluarga Kim sudah pergi sejak 2 hari yang lalu?”
Mata Miyuy terbelalak, “Pergi kemana, Bu?”
“Katanya itu....” Si Ibu mencoba mengingat kemana keluarga Kibum pergi, “Amerika! Iya Amerika!” jawabnya tampak senang dapat mengingat nama itu.
“AMERIKAAA?!!!” kali ini suara Miyuy keras sekali.
Ibu tetangga itu hanya memandang Miyuy.
‘Terima Kasih, bu..” kata Miyuy sopan.
Ketika Ibu tetangga itu pergi, Miyuy berlari ke rumahnya, masuk ke kamar dengan tergesa, “Kibum jahat! Jahat! Kenapa gak bilang – bilang sama aku!hikz...” Air matanya terasa tak terbendung lagi, “hiks...Kibum jahat!” serunya sambil membenamkan kepalanya pada bantal, “Kibum jahat....”

[FANFIC] Birthday Promise Chapter 2

Title : Birthday Promise
Chapter : Two
Author : Niimura Nu feat. Tegoshi Din
Pairing :
Hahay, udah tau ?
Genre : Romance, Drama yang terlalu men-drama Rating : NC-17, MANA berani saia XD~ G aja deh Disclaimer : Miyuy belongs to herself, Kim Kibum belongs to SM Entertainment, Shigeaki Katou belongs to Johnny’s Entertainment, and other characters belong to their selves. May 26, 2009


Baru saja Miyuy kembali dari kamar mandi. Masih memakai yukata. Ia melihat bayangan dirinya sendiri di cermin. Kalung pemberian Kibum tempo hari masih menghias lehernya

Senyuman tipis tersungging di wajah Miyuy
Manis
Hanya pemberian kecil dari seorang anak yang belum genap sepuluh tahun, tapi ia sangat menyukainya. Setelah sesaat terpana, Miyuy pun segera berpakaian dan kembali berkutat dengan buku-buku pelajarannya


The time I spend alone

Is so long without end that

I just want to wake up



July, 1999



“Miyuy, aku mau pindah” ucap Kibum pelan, hampir tak terdengar suaranya itu.


“Kemana?!” suara Miyuy tampak panik


“ Los Angeles ”

“ Los Angeles itu di Amerika kan ?”
“Iya”
“Jauh ya…” Miyuy pun mau tak mau berfikir, sejauh apa itu Los Angeles, untuk pikiran polosnya saat itu pun, ia tahu bahwa ke Amerika tidak cukup dengan naik kereta seperti bila ia mengunjungi neneknya.



Please stay by my side



Sama seperti hari-hari sebelumnya. Miyuy dan Kibum berjalan bersama sepulang dari sekolah. Setelah hari itu, mungkin Kibum tak akan bisa lama lagi berjalan bersama Miyuy sepulang sekolah seperti itu
“Begitu deh, sebenernya .. . .”
“. . . . .”
“Miyuy ?”, Kibum sudah tak mendapati Miyuy lagi yang sejak tadi berjalan disampingnya
Kibum menoleh ke belakang
“Miyuy ?!”

Duduk berjongkok, Miyuy sudah ketinggalan beberapa langkah dibelakang Kibum,“Hiks…”, menangis

“Ehh? Jangan nangis dong…”, agak panik, Kibum kembali kebelakang, menghampiri Miyuy yang menangis sambil duduk berjongkok
Masih terisak, Miyuy berkata “….aku..nggak mau Kibum-i pindah ke Amerika…hiks…”
“Aah, Miyuy cengeng, aku nyesel udah ngasih tau, kalo ada orang yang ngeliat, ntar aku dikira bikin anak cewe nangis, lagi… padahal tadi aku ngga usah bilang, langsung kabur aja waktu berangkat nanti…”
“Aku ngga cengeng . . . ! Hiks “ protesnya.
“Kalau ngga cengeng, nangisnya udahan dong…” bujuk Kibum lembut.
“Hiks, hiks “, jangankan untuk berhenti menangis, untuk bangun pun, Miyuy tak mau menurut
“Sini…”, Kibum menarik tangan Miyuy
“Hu hu hu…”, Miyuy masih menangis
Sekilas, pemandangan itu terlihat lucu. Seorang anak laki-laki berjalan menuntun anak perempuan yang lebih kecil darinya. Anak perempuan itu, hanya bisa mengikuti dari belakang, sambil terus menangis. Sebelah tangannya ditarik oleh si anak laki-laki, tangan satunya sibuk menghapus air mata.



My loneliness for you, little by little

I tried to let you go without regret
Trusting I’d able to stand it,
But the love that’s still left



May 26, 2009


Drrrt…drrrt- Miyuy merasakan handphone nya bergetar
Satu pesan, dari Shige
“Mau apa lagi? Mau bilang maaf karna ngga jadi minum kopi bareng? Ato mau ngajak minum kopi lagi buat gantiin yang tadi…?”, batin Miyuy

miss you

Bahkan, saat Miyuy menekan down button handphone nya, tak ada kata-kata lain, kecuali beberapa baris message details
Hanya satu kata yang terucap, “Idih”
Tanpa membalas pesan singkat itu, Miyuy segera menuju bantal tidurnya. Nyaman

Shige is calling ~♪
Itu ringtone khusus untuk Shige. Sekilas memang terkesan aneh, tapi Shige sendiri yang merekam suaranya di handphone Miyuy untuk di set sebagai ringtone khusus
“Hai, moshi-moshi…”, walau dengan menahan ngantuk, Miyuy mengangkat telpon
“. . . . . . “, tak ada jawaban dari Shige
“Shige-kun?” panggil Miyuy penasaran.
“. . . . . . “, masih tak ada jawaban
Hening
“Shige-kun, ayo ngomong…!”, Miyuy masih bisa sabar
“. . . . . .”, tapi sama sekali tak terdengar suara
“Shige-kun, ini ngga lucu !” Nada suara Miyuy sudah tak lagi sabar seperti tadi.
“. . . . . .”

“Hh…ini hobi baru Shige-ku ya? Bangunin aku tengah malem lewat telpon, terus bikin aku ngomel-ngomel ?!”, Miyuy mulai hilang kesabaran
“. . . . . .”
“Kalau ngga jawab juga, aku tutup nih! Aku ngantuk!” bentak Miyuy kesal.
“. . . . . .”
Benar. Miyuy menutup telpon dengan perasaan yang masih kesal, dan kembali ke bantalnya yang nyaman
Shige is calling ~♪
“Uughh…”, Miyuy kesal. Tanpa pikir panjang, ia melepas baterai handphonenya. Tak akan ada lagi Shige yang mengganggu untuk malam ini
Sementara itu Shige mencoba menghubungi Miyuy lagi
“the number you are calling is not active or . . .
“Hh…”, Shige menghela nafas
Miyuy mematikan handphonenya, begitu pikir Shige



May 27, 2009


Hari itu, ketika Miyuy selesai sekolah. Ia tahu mobil itu, seseorang dengan kacamata rayban didalamnya. Datang untuk menjemputnya. Tapi orang yang menjemput itu hanya bisa diam dalam mobil. Siapa lagi kalau bukan Shige --yang menghubunginya semalam dan sukses membuatnya marah-marah tengah malam--
“Hay, udah nunggu lama yah ?”, sapa Miyuy basa basi, memasuki mobil Shige dan duduk disampingnya
“Ngga apa…”, jawab Shige yang kemudian menyalakan mesin mobilnya. Mereka meninggalkan sekolah Miyuy

Hening


Hanya lagu-lagu dari NEWS yang biasa mereka dengarkan ketika dalam perjalanan dengan mobil Shige



umareta koto oh~

deaeta koto oh~
ima soba ni ireru koto arigatou


“Hm, Miyuy…percaya deh, aku bakalan terus ngasi kamu hadiah tiap kamu ulang tahun, atau seenggaknya, ngasih ucapan selamat, sampe kita gede nanti juga…’

Kata-kata yang pernah diucapkan oleh Kibum kecil itu terngiang-ngiang di pikiran Miyuy
“Huhu, lucu...dasar anak kecil, kan gampang, bikin janji…”, ujar Miyuy, hanya dalam hatinya
Itu adalah janji yang dibuat Kibum. Setahun setelah kepindahannya, Kibum sempat mengirim email saat Miyuy ulang tahun. Selanjutnya, sama sekali tak pernah. Bahkan kabar tetang Kibum pun Miyuy tak pernah mendengar
“Mi, maafkan aku ya . . .” Suara Shige yang tiba – tiba itu membuat buyar lamunan Miyuy.
“Ha? Ng, apa?” jawab Miyuy agak terkesiap,“Maaf buat apa?” tanya Miyuy akhirnya.
“Buat yang semalam…”
“Hh..ngapain sih? Aku lagi tidur, tau?” ujar Miyuy sebal.
“I just wanna hear your voice…”
“Apaan, sih?”, sebenarnya Miyuy sempat tersipu, tapi dengan sukses disembunyikannya
“Aku kan sudah bilang maaf…”
“Iya, tapi jangan pernah kayak gitu lagi…!”
“Ok” jawab Shige singkat sambil memandang Miyuy,“Mi, makan siang, yuk?” ajaknya tiba – tiba.
“Dimana?”
“Tempat biasa…”
“Boleh, deh”
Shige memarkir mobilnya. Setelah sedikit merubah tatanan rambutnya, membenahi letak kacamata rayban nya, memastikan tak ada orang yang mengenalinya selain Miyuy dan dirinya sendiri. Shige turun dari mobilnya, diikuti oleh Miyuy.
Hari itu, saat pesanan sudah datangpun, tak ada banyak obrolan diantara mereka. Mungkin Miyuy masih kesal padanya karena kejadian tadi malam, pikir Shige
Tempat mereka makan siang itu,sebenarnya bukan tempat yang mewah. Sebaiknya, tempat itu banyak dikunjungi siswi-siswi SMA yang sedang hang out. Bukan tempat yang aman untuk Shige memang, tapi mereka merasa nyaman makan di tempat itu, asalkan Shige pintar menyembunyikan penampilan aslinya saja
Shige masih ingat. Ketika iklan R**s K yang dibintangi oleh NEWS (udah disensor juga tetep ketauan keknya =..=) diputar di layar TV yang ada di tempat itu. Sekumpulan siswi SMA yang duduk dimeja sebelah mereka menjerit-jerit histeris
‘Kyaaa…Yamapi…!’, teriak salah satu dari mereka histeris
‘Engga, Tego yang lebih kawaii…!’
‘Kalo kawaii sih, Massu dong!’
‘Gw lebih suka Shige, Shige yang paling kakkoii! Shige…Shige…!
Gw beli R**s K yang kek dipake Shige. Waktu mau beli, tinggal satu lho… Kebanyakannya yang kek dipake Yamapi…Shigeeee…!’
Miyuy hanya tertawa kecil. Shige ikut tertawa. Entah apa jadinya kalau anak itu tau Sang Shige yang dipuja-pujanya ternyata sedang makan dimeja sebelahnya..
Shige melihat ke layar TV lagi, Miyuy sudah sejak tadi melihat kearah TV, mungkin ia bosan. Tak ada iklan R**s K saat itu. Tapi iklan produk jewelry dari GemC**EY (Author ngikut promosi). Sempat terpikir oleh Shige untuk memberikan hadiah semacam jewelry untuk ulang tahun Miyuy yang tinggal beberapa hari lagi. Buru-buru dihapusnya pikiran itu, pasti Miyuy tak akan suka hadiah yang terlalu formal seperti itu.
Sejak tadi mata Miyuy menatap layar TV. Saat itu acara musik yang sangat digemari para remaja, terutama perempuan. Awalnya, diputar PV dari sebuah boyband, Shige tak kenal band itu. Tapi Miyuy sejak tadi terus menatap, tak mau melewatkan satu detikpun.
“SuJuuuuuu….!”
“SuJuuuuu…..!!”, siswi-siswi SMA meja sekitar mereka menjeri-jerit histeris
Berikutnya review dari band barusan, masih di acara yang sama
“Super Junior,” kata orang di TV, “Boyband dengan anggota 13 orang pria muda dari management artis terkemuka di Korea , SM Entertainment, Member dari grup ini adalah...ayo perkenalkan diri kalian....,” kebetulan saat itu acara musik itu sedang mewawancarai Super Junior di Korea.
“Kim Kibum...” katanya sambil tersenyum.
“Kibum itu lahir di Seoul, pindah ke Los Angeles , USA pada usia 10 tahun. Tapi pencari bakat dari SM menemukannya, dan mengajaknya berkarir sebagai entertainer di Korea . Begitu kan Kibum?” tanya si pembawa acara.
Kibum tersenyum dan mengangguk.
Miyuy duduk semakin tegak, matanya tak percaya dengan apa yang ia lihat.

[FANFIC] Birthday Promise Chapter 1

Title : Birthday Promise

Chapter : One

Author : Niimura Nu feat. Tegoshi Din

Pairing : We’ll let you guess 0_<

Genre : Romance, Drama yang terlalu men-drama

Rating : NC-17, MANA berani saia XD~ G aja deh

Disclaimer : Miyuy belongs to herself, Kim Kibum belongs to SM Entertainment, Shigeaki Katou belongs to Johnny’s Entertainment, and other characters belong to their selves. We don’t own them, just own the idea. Thank SuJu for the songs. Please don’t sue us, because we don’t have any money (iya, ngerti…mangkanya cuma bisa ngasi penpik juga =..=)

A/N : Maap kalo banyak yang ga sesuei, namanya juga penpik. Maap juga kalo lebay, namanya juga penpik. Maap kita cuma bisa ngasi penpik geje gini, salah Miyuy sendiri yang brojol akir bulan waktu lagi cekak”nya XD *ditimpuk pake Shindong*. Hope u’ll lyk it



May 26, 2009

“Sebentar lagi Miyuy kan ulang tahun, mau hadiah apa? Aku gak ahli bikin surprise party sih…”, tanya seorang pemuda oriental bermata belok bernama Shige sambil memutar-mutar mug kopi Star Buck nya dan tersenyum

“Gak ingin apa-apa ko…”, jawab gadis yang duduk bersamanya dan dipanggilnya dengan Miyuy itu. Tersenyum lembut, dan kemudian Miyuy menyuruput sedikit cappuccino didepannya yang masih agak panas

Beberapa orang anak kecil berlarian di trotoar. Miyuy hanya menatap mereka dari balik kaca Star Buck



Mereka…

Terlihat ceria sekali




May 1997




Living a year just one day

Even if I grab my head with my heart



The morning without you



Sepuluh



Sembilan




Delapan . . .


“Sini, Myuy!”, seorang anak laki-laki kecil menarik tangan Miyuy dan berlari secepat-cepatnya

Sementara Miyuy hanya bisa menurut dan ikut berlari secepatnya agar bisa menyeimbangi kecepatan anak laki-laki itu

Anak laki-laki yang berrambut pendek hitam rapi dan bermata sipit berwarna coklat teduh

Siapa dia sudah tak asing lagi untuk Miyuy

“Disini”, anak itu menarik tangan Miyuy lagi untuk duduk disampingnya

“Kibum-i, kenapa aku diajak sembunyi bareng?”, Miyuy bertanya dengan polosnya

“Ssstt…”, sedangkan anak laki-laki yang dipanggilnya Kibum itu bukannya menjawab, tapi meletakkan telunjuknya di bibir Miyuy

“Jangan berisik, nanti ketahuan…”, suara Kibum terdengar seperti berbisik

Miyuy hanya bisa mengangguk



Kibum dengan hati-hati mengintip dari balik pohon. Ekspresi wajahnya nampak sangat serius. Ingin tahu apakah Junsu yang waktu itu dapat giliran berjaga akan segera mengetahui tempat mereka sembunyi atau tidak.

Ya, mereka memang sedang main petak umpet.

Sedangkan Miyuy hanya berpegangan pada ujung belakang baju Kibum dengan wajah antara cemas dan takut

Teman-teman mereka yang lain seperti Hyong Jun, Jae Joong dan Yu Choon, sudah berhasil diketahui persembunyiannya oleh Junsu

Tinggal Kibum dan Miyuy yang tersisa



“Kyaaa…!”, Miyuy berteriak kaget

Bukan tanpa sebab, tapi karna Junsu menepuk punggungnya dari belakang

“Kalian kena! Kibum sama Miyuy kena barengan, aku dapet dua sekaligus!”, Junsu melompat-lompat kegirangan

Semuanya sudah berhasil ditemukan, sekarang giliran Hyong Jun yang tadi paling awal ditemukan yang berjaga

Anak-anak yang lain segera berlari dan mencari tempat persembunyian yang mereka pikir paling aman

Sepuluh

Sembilan . . .

Lagi

Kibum menarik tangan Miyuy, Membawanya bersembunyi bersama namun tak terasa, hari sudah sore. Waktunya anak – anak untuk pulang. Tentu saja, Miyuy dan Kibum yang rumahnya bersebelahan selalu pulang bersama

“Kibum-i, kenapa sembunyi nya nggak pisah aja? Jadi kan ketemunya nggak barengan. Kalo aku kena, Kibum-i kan masih bisa sembunyi…”

“Habisnya, aku inginnya kamu sembunyi sama-sama aku, biar kamu nggak sembunyi sendirian. Kalo kamu kena, aku juga kena, jadi barengan deh…”, Kibum tersenyum. Terlihat sangat polos. Manis sekali

Kibum terlau polos dan inoccent. Mungkin, Miyuy akan tertawa sendiri kalau berpikir Kibum sebagai Guardian Angel nya. Tapi apa lah, yang dipikirkannya. Saat itu ia hanya gadis kecil berumur 6 tahun. Yang ada dipikirannya adalah Kibum anak yang baik.




Because it’s bright like yesterday’s

I don’t want to open my eyes





May 26, 2009




“Miyuy? Kok ngelamun?”, Shige menatap Miyuy dengan tatapan heran

“Ng, ya? Apa?”, pertanyaan Shige membuyarkan lamunan Miyuy



Little by little, I’m becoming weird

A voice I want to forget





Shige merasakan ponselnya bergetar. Satu pesan diterima. Dari Yamapi

“Jadwal fitting kostum untuk photo session nya dipercepat, aku harus pergi sekarang, tak apa, kan ?”, ekspresi bersalah terlihat dari wajah Shige. Ia yang mengajak Miyuy minum kopi, tapi sekarang ia harus meninggalkannya

Miyuy hanya mengangguk dan tersenyum lembut

Setelah meninggalkan beberapa lembar uang, Shige berdiri dan membenahi letak kacamata rayban yang menempel keren di wajahnya yang tegas itu.

“Sampai ketemu lagi…”, pamitnya.

Shige kemudian meninggalkan Miyuy, setelah sebelumnya sempat menoleh ke berbagai arah beberapa kali. Tak mudah bagi seorang member NEWS,-boyband asuhan Johnny’s Entertainment yang digandrungi banyak sekali fans wanita- seperti dirinya sekalipun hanya untuk duduk dengan tenang menikmati secangkir kopi di cafĂ©

Sudah lumayan lama Miyuy bersama Shige. Ya, mereka pacaran

Miyuy tak bisa menolak pernyataan cinta Shige waktu itu. Shige sudah terlalu baik padanya, bahkan sejak mereka pertama kali bertemu, pikir Miyuy. Saat itu Shige bukanlah seorang J pop idol seperti sekarang.

Tentu saja keadaan sekarang sudah tak seperti dulu. Hanya untuk hang out bersama Shige pun, itu sangat sulit.

Tapi dibalik itu semua, Miyuy belum bisa sepenuhnya melupakan kenangannya bersama Kibum, pikirannya selalu terisi dengan Kibum



Teman masa kecilnya


May 30, 1999



Even if I try to erase you and forget you,

I smile several times





“Permisiiiii….!”, Kibum beberapa kali mengetuk pintu rumah Miyuy

“Oh, Kibum..cari Miyuy ya?”, ibunya Miyuy yang membukakan pintu

“Iya, tante”

“Ayo masuk, Miyuy nya lagi nonton tv…”

“Tapi aku datang buat jemput Miyuy, tante…” jawabnya dengan tatapan polosnya.

“Ng?”, ibunya Miyuy nampak bingung

“Miyuuuuuuy, sini deh….!!!”, teriak Kibum dari pintu rumah memanggil Miyuy

Tentu saja yang dipanggil tak lama kemudian mendatangi arah datangnya suara panggilan

“ Ada apa, Kibum-i ?”

“Ayo ikut aku”, Kibum segera menarik tangan Miyuy untuk ikut bersamanya

“Eh, kalian…”

“Daah, tante…” ujar Kibum tak peduli.

Mama Miyuy pun hanya bisa menggeleng – geleng melihat kelakuan Kibum.

Kibum menarik Miyuy kearah rumahnya. Miyuy yang masih bingung hanya bisa menurut

“Ayo…”, Kibum menaiki tangga rumah pohon yang diikuti dengan Miyuy di belakangnya

“Aku punya sesuatu buat kamu…”

“Apa…”

“SELAMAT ULANG TAHUN, MIYUY . . . !”, ucap Kibum ceria saat tiba di lantai rumah pohon

“. . . . . . .”, Miyuy speechless

Kibum telah menyiapkan sepotong cake harga ekonomis dengan lilin kecil tertancap diatasnya

“Begini begini juga, aku beli pake uang jajan ku sendiri lho…”, Kibum malu-malu. Membuatnya nampak semakin manis

“. . . . . . . .”

“Ko diem? Kamu nggak suka yah?”, tanya Kibum yang nampak sedikit kecewa



“Makasih, Kibum-i”, Miyuy tersenyum bahagia dan memeluk Kibum erat

“He he he…”

“Kibum-i kok baik sih?”, Miyuy tersenyum senyum senang

“Uu, biasanya juga kan aku baik…” jawabnya tak terima Miyuy menganggapnya baik hanya saat ini saja.

“Iya, iya..makasih, deh…” kata Miyuy akhirnya

“Hm, Miyuy…percaya deh, aku bakalan terus ngasi kamu hadiah tiap kamu ulang tahun, atau seenggaknya, ngasih ucapan selamat, sampe kita gede nanti juga…”, ucap Kibum malu-malu, pipinya yang putih jadi berubah merah

Miyuy membalas dengan senyuman, dan wajah yang tak kalah merahnya

“Oh ya, ayo tiup lilin…”, Kibum menyalakan lilin kecil di cake yang hanya sepotong itu

“Iya…”

“Tunggu, buat harapan dulu. Kamu ingin apa…”

“Ok”

Miyuy memejamkan matanya, ucapannya terdengar sangat lembut, seperti berbisik





“Aku ingin Kibum-i nepatin janjinya . . .”





Even if I call your name

It is too far now

You can’t hear me anymore





“He he he…” Kibum terkikik pelan mendengar harapan Miyuy.

Miyuy meniup lilinnya

“Semoga harapan kamu tadi jadi beneran, Myuy…”

“Iya…”

“Masih ada, kadonya.. ayo buka…”, malu-malu. Kibum memberikan kotak kecil yang dibungkus kertas bermotif warna biru muda

“Waah, aku buka ya ?”

“Ng, ya”

“Apa ini…?”, tanya Miyuy mengangkat kalung kecil dengan huruf M kecil warna biru muda sebagai leontinnya

“Kamu suka?”

“Iya, suka…Terimakasih Kibum-i…”, lagi, Miyuy tersenyum. Bahagia





I’m crazy for you



Rabu, 27 Mei 2009

Fanfic : Accidentaly In Love (Chap 2)

Title : Accidentaly In Love
Chapter : Two
Author : Din Tegoshi & Nu Niimura
Genre : Romance
Rating : G
Pairing : HikkaPy, Miyabu
Fandom : Johhny’s Entertainment, Desperate Housewives
Disclaimer : Py and Miyuy belong to theirselves, Yaotome Hikaru and Yabu Kota belong to JE. I dun own em

Jingga langit sore kini telah berubah gelap. Taman bermain tak lagi diisi oleh bayak orang, tak ada satupun, malah.
Seorang gadis dengan jaket warna coklat pastel, Py, berjalan gontai, langkahnya lemas. Beberapa kali ia menghembuskan nafas berat. Diletakannya map yang sejak tadi dibawanya disalah satu bangku tapi seraya ia mendudukkan dirinya sendiri di bangku itu.

“Hh…lagi-lagi naskah manga ku ditolak…”

Dunia seakan terlihat kelam di mata Py. Kali ini bukanklah yang bertama kali penerbit menolak naskah manga nya untuk diterbitkan

‘Jenis shoujo manga seperti ini sudah sangat banyak, kami mencari sesuatu yang unik dan berbeda. Karna seringkali masalah genre yang pasaran bisa jadi boomerang bagi manga itu sendiri. Anda mengerti maksud saya, kan?’

Serangkai kata itu masih terngiang jelas dalam pikirnya.

“Ahh…”, bulir air mata hampir jatuh dari pelupuknya “Jangan nangis, Py…”, Py berusaha menguatkan dirinya sendiri

Tapi ia tak kuasa. Py hanya bisa menutupi wajahnya yang kini basah dengan air mata dengan kedua tangannya

Sendirian

Hening

Tanpa suara

Walaupun sesekali ia menampakkan isaknya

“Permisi…”, suara itu mengagetkannya “Permisi, aku mencari iPod ku…”, laki-laki berwajah ramah dengan rambut yang tidak terlalu rapi itu menambahkan

Py hanya diam, berusaha menutupi kalau ia tengah menangis. “Orang ini datang disaat yang sama sekali tidak tepat…”, gerutunya dalam hati

“Tadi aku sempat duduk disini, kemungkinan iPodku jatuh. Bisa geser sedikit? aku mau mencari, siapa tahu benar disini…”

Kata-kata itu membuatnya semakin ingin menangis. Kini Py benar menangis. Sesenggukan

“Mau Bantu cari?”

Py hanya menggeleng. Masih menutupi wajahnya

Laki-laki itu terus mencari selama beberapa menit, namun sepertinya tak berhasil

“Hmm..sepertinya memang bukan jatuh disini. Sudah ya, aku mau cari ke tempat lain…”, laki-laki itu beranjak pergi

Benar. Dia pergi. Meninggalkan Py yang kini makin terisak
‘Bodoh. Apa yang kamu pikir, Py? Ini bukan shoujo manga. Waktu kamu nangis sendirian di bangku taman, jangan harap ada cowo kakkoi yang duduk nemenin terus bikin kamu berhenti nangis…’, Py bermonolog, hanya dalam hatinya

Suara langkah mendekat didengarnya

“Hai, nangis, ya?”, suara itu, masih suara yang sama dengan yang didengarnya dari laki-laki yang mencari iPod tadi

“Kenapa balik lagi –hiks- ?”, tanya Py walau masih dengan sedikit sesenggukan

“Karna waktu baru nyampe pohon itu, aku sadar kalo kamu nangis, jadi balik lagi deh…”

Tapi isak Py semakin menjadi ‘Jadi dari tadi dia muter-muter nyari iPod disini tuh ga nyadar kalo aku nangis?! Cowo aneh’, pikirnya

“Eh…berhenti dong nangisnya. Ini, aku kasih Chupa”, laki-laki itu menyodorkan sebuah Chupa dari dalam saku bajunya

“Ng?”, Py mulai menurunkan tangannya untuk melihat wajah laki-laki itu dan Chupa yang ditawarkan kini berpindah ke tangannya

“Makasih…”, bahkan dirinya sendiri tak mengerti, kenapa Py harus menerima pemberian yang harusnya ditujukan untuk seorang anak kecil itu.

Sekarang ia tersenyum

“Eeh, kamu anak kelas 3B Keio High School, kan? Yang biasa dipanggil Py, kan?”

“Kamu Yaotome, kan?”

“Ngg…cukup panggil Hikaru”, Hikaru tersenyum “Kenapa nangis disini?”, tanya Hikaru

Lagi-lagi, Py hanya menggeleng

“Bohong. Masak nangis tanpa sebab?”

“Ng, naskah mangaku belum bisa diterima penerbit…”

“Eh??!! Sugooiii!!! Jadi kamu itu penulis manga??!!”, seru Hikaru ribut.

Py tak habis pikir, kenapa orang itu malah terlihat begitu senang melihatnya menderita seperti ini, tapi lalu Py mengangguk.

“Sugoooii!!! Apakah aku boleh melihat naskahmu?” tanya Hikaru lalu tersenyum, gigi gingsulnya terlihat manis dimata Py.

“Tapi...ini gagal...aku...”, Py hendak menangis lagi.

Tiba – tiba Hikaru berdiri di hadapan Py, lalu mulai menyanyi geje dengan gaya sok rocker. Py tertawa kecil melihat tingkah aneh Hikaru itu.

“Hehehe..kau lebih manis jika tersenyum...”, kata Hikaru kembali duduk di sebleah Py.

“Dasar autis!”, gumamnya pelan, tapi cukup keras untuk terdengar Hikaru.

-------------------

“Hm..kau akan bertemu dengan pasanganmu yang tepat dalam waktu dekat…”, Miyuy membetulkan letak kacamatanya, mendekatkan matanya beberapa inch lebih dekat dengan layar komputer, sementara bibirnya melafalkan apa yang ia baca

“Oh ya…?”, wajahnya berubah cerah

Keempat orang temannya tahu, Miyuy adalah seorang gadis yang percaya dengan berbagai macam ramalan. Terutama ramalan dari sebuah website di internet. tobenaitori, adalah website ramalan yang terkenal diantara para siiswi SMA karena hasil ramalannya yang nyaris selalu tepat. Tentu saja, yang paling sering dikunjungi adalah bagian ramalan percintaan.

Sudah sejak lama Miyuy menjadi member setia, hampir setiap hari ia mampir ke tobenaitori.

“Dia adalah orang yang tersenyum di suasana pagi ketika kau bertemu dengannya”

“Ng?”, Miyuy memirinkan kepalanya, sedikit bertanya-tanya

“Dalam waktu dekat?Membuat tersenyum di pagi hari ?”

Miyuy me log out accountnya, walaupun masih dengan perasaan penasaran. Tak lama kemudian ia mematikan komputernya dan beranjak ke tempat tidur.

Ramalan itu sukses membuatnya tersenyum-senyum sendiri sebelum tidur. Dengan apa yang dikatakan bahwa ia akan menemukan Mr. Right nya dalam waktu dekat.

----------------------

Keio High School 07.45 a.m.

“Yahaaaa! Aku menang!”, sorak Shoon girang ketika kakinya menginjakkan gerbang masuk sekolah

“Hosh…hosh…”, hanya selang beberapa menit, seorang lagi menyusul, siswa dengan gakurannya tak dikancing penuh dan rambut yang berantakan

“Hahaha! Kau kalah, Yabu!”, teriak Shoon penuh kebanggan pada seorang lainnya yang masih tertinggal beberapa meter dari tempat mereka berdiri

Dengan nafas yang tak kalah ngos-ngosannya dengan si pelari ke 2, lelaki yang dipanggil Yabu itu akhirnya sampai di gerbang sekolah

“Tak bisa begitu! Aku tertinggal karna tali sepatuku putus! Lihat ini!”, Yabu yang divonis kalah itu berusaha membela diri

“Memangnya kami peduli?!”, jawab Shoon

“Hosh…aku masih capek… Siapa sih, yang punya ide lomba lari cepat dari stasiun sampai ke sekolah? Bodoh sekali…”, sang runner up masih berusaha mengatur nafasnya

“Ini idemu, Hikaru!”, ujar Yabu kesal pada sang runner up, Hikaru

“Eeh? Ideku, ya?”, Hikaru tampak bingung

“Autis!”, koar Yabu

“Sudah, sudah..peraturan masih berlaku. Siapa yang kalah harus nurut apa kata pemenang! Ok, sudah siap, Yabu the Looser?”, ucap Shoon dengan sunggingan senyum licik dibibirnya

“Sial”, ucap Yabu singkat

“Kalau begitu, kau harus merayu siapa saja yang masuk gerbang setelah ini!”

“Kau pasti bercanda! Bagaimana kalau yang lewat laki-laki?! Kalau guru?! Bodoh, kau!”

“Memangnya kenapa? Yang akan dimarahkan kau, Yabu…”, balas Shoon cuek

Yabu menelan ludah. Dengan cemas menantikan siapakah yang akan menginjakkan kakinya melewati gerbang sekolah



“Ah..ponselku kenapa tiba-tiba tak dapat sinyal begini?”, Din yang berjalan menuju gerbang sekolah bersama ketiga temannya tiba-tiba menghentikan langkahnya, menatap bingung pada LCD ponselnya

“Eh? Kenapa Din?”, Opi ikut berhenti dan memeriksa ponsel Din

“Punya Py sinyalnya penuh, ko…”

Sementara Miyuy yang sudah berada beberapa langkah di depan kemudian menoleh dan berbalik “Kalian kenapa berhenti tiba-tiba?”

“Ng, tak apa ko, sekarang sudah dapat sinyal…”, jawab Din

“Oh, ya su…”, ketika Miyuy kembali berbalik, langkahnya terhalang oleh sosok tersenyum yang lebih tinggi darinya, Yabu. Begitu dekat

“Morning, ma hun…”, Yabu tersenyum semakin menggoda, mempraktekkan apa yang dilihatnya di show-show beberapa boyband dari Johnny’s Entertainment

Miyuy tak bisa berkata, apalagi ketika wajah Yabu semakin dekat dengan wajahnya.
Senyuman itu, lesung pipit itu, nampak begitu pas diwajah Yabu. Tampan, Miyuy tak bisa mengingkarinya. Membuatnya terdiam, dengan kata-kata ramalan yang dibacanya selamam berlalu lalang dipikirannya

Menyambut dengan senyuman di pagi hari

“Ya..Yabu dari kelas 3c, ada apa?”, Miyuy menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajah yang kini telah berubah semerah apel Washington

“Aku…”, Yabu mengangkat dagu Miyuy dengan jarinya “..cuma ingin ucapkan selamat pagi…”, Yabu masih memasang senyum temptingnya


“Ah, Yabu...bisa tolong bantu aku sebentar?”, panggil salah seorang siswa

“Ng, Ayukawa. Ok, ada apa?”, jawab Yabu yang kini sudah sedikit menjauh dari Miyuy “Well, see ya, sweetie pie~”, Yabu melambaikan jemari tangannya masih dengan menebar senyum temptingnya

Sekalipun Yabu telah meninggalkannya, Miyuy masih terdiam. Masih bingung dengan apa yang baru saja dialaminya. Yabu Kota, anak kelas sebelah yang tidak begitu dekat dengannya tiba-tiba memperlakukannya dengan manis, berlebihan malah.

“..waktu dekat….tersenyum di pagi hari….”, Miyuy menggumamkan beberapa kata yang tak jelas terdengar

“Miyuy…sejak kapan kamu sama Yabu jadian?!”, Din, Opi dan Py segera menghampiri Miyuy dengan heboh

“..waktu dekat…tersenyum di pagi hari…”, pengaruh Yabu masih belum hilang sepenuhnya pada Miyuy

“Hah? Apa, sih? Yang jelas dong…!”, balas Opi

To Be Continued~

P.S : Yonde kudasai...n comment...arigachu~^^
oleh: Nu Niimura...di edit ma bunda..^^ xD