Sabtu, 30 Mei 2009

[FANFIC] Birthday Promise Chapter 4

Title : Birthday Promise
Chapter : Four
Author : Niimura Nu feat. Tegoshi Din
Pairing :
Hahay, udah tau ?
Genre : Romance, Drama yang terlalu men-drama
Rating : NC-17, MANA berani saia XD~ G aja deh
Disclaimer : Miyuy belongs to herself, Kim Kibum belongs to SM Entertainment, Shigeaki Katou belongs to Johnny’s Entertainment, and other characters belong to their selves.


May 27, 2009

Miyuy masih diam sampai mereka tiba di depan rumahnya. Shige memberhentikan mobilnya di depan rumah Miyuy.

“Sudah sampai....” ucap Shige.
Miyuy tersenyum pada Shige, “Arigatou Shige-kun...”
Ketika Miyuy hendak turun, tiba – tiba Shige menahan lengan Miyuy.
“Ada apa Shige-kun?” tanya Miyuy sambil menatap Shige heran.
“Miyuy...kau ada acara tanggal 30 nanti?” tanya Shige.
Miyuy dengan refleks menggeleng.
“Kalau begitu....makan malam denganku, bagaimana?”
Miyuy berfikir sebentar, lalu mengagguk, “Baiklah...” jawabnya cepat.
“Satu lagi.....” kata Shige, masih memegangi lengan Miyuy.
Miyuy pun kembali memandag Shige, “Ada apa lagi Shige-kun?”
“.......”
“Shige-kun?” panggil Miyuy.
“Tidak ada apa – apa..mata ne!” serunya lalu melepaskan lengan Miyuy, perlahan Miyuy pun menghilang dibalik pintu rumahnya.


May 28, 2009

Rombongan orang itu telah tiba di Bandara. Hari ini Bandara tampak penuh, semua orang tumpah ruah di tempat itu.
“SUJUUUU!!!!!” teriak orang – orang.
“Waaaaaa!!Heechul oppaaaaa!!”
“Ryeowooookkk!!” panggil yang lain, suasana tampak sedikit tak terkendali, semua petugas keamanan tampak sibuk mengamankan jalannya ke 13 pria tampan itu.
Super Junior sudah tiba di kota A, tempat mereka akan mengadakan Performance.
“Huaaaaaa!! Cape sekali!!!” seru Heechul lalu merebahkan diri di kasur tempat tidur hotel yang menjadi tempat penginapan mereka sementara.
“Iya...tidak terkendali ya tadi di Bandara...” kata Kibum lalu duduk di kasur seberang kasur Heechul.
Kibum merebahkan diri, menatap langit – langit kamar. Ia bertanya – tanya apa siang ini ia bisa bebas dan pergi ke rumahnya yang dulu.
“Hyung...” panggil Kibum pada Heechul.
“Apa?” jawab Heechul pelan.
“Siang ini kita ada rencana tidak?”
Heechul diam, tampak berfikir, “Mungkin....tapi entahlah, tanya saja pada Leeteuk, si Mr.Tahu-Segalanya.” Kata Heechul lalu berguling di kasurnya.
Kibum tiba – tiba beranjak dan masuk ke kamar mandi.
“Hyung..aku akan pergi sebentar.” Ujarnya sambil bersiap – siap.
“Heh! Jangan sembarangan! Bagaimana jika kau terlhat oleh fans dan dikejar – kejar?!”
“Aku akan menyamar...tapi Hyung, tolong jangan katakan pada siapapun aku pergi...” pintanya pada Heechul.


Miyuy sedang bergelut dengan sebuah soal Fisika, yang menurutnya sulit. Ia mengerenyitkan dahinya, tanda ia sedang berfikir keras.
“Miyuyyy!!” panggil sebuah suara di bawah.
Itu suara Mamanya, “Iya maaaaa??”
“Turun siniii!!!”
Miyuy pun bergegas turun, meninggalkan buku Fisikanya terbuka begitu saja.
“Iya ma?” tanya Miyuy setelah berhadapan dengan Mamanya.
“Tolong buang sampah yang ada di dapur...” perintahnya.
“Hah?” seru Miyuy.
Tapi akhirnya Miyuy pun membawa sampah dapur itu keluar dengan enggan.
Miyuy menatap rumah disebelahnya yang sudah tak terurus sejak beberapa bulan lalu. Setelah Kibum pindah, sudah dua kali rumah itu berganti pemilik, tapi 2 bulan yang lalu pemilik terakhirnya pun sudah pindah ke tempat lain.
Setelah membuang sampah, Miyuy hendak masuk, ketika menemukan sebuah sosok di depan rumah Kibum.
“Maaf...mencari siapa ya?” tanya Miyuy berusaha ramah.
“Kau mau mencari siapa? Rumah itu sudah kosong sejak 2 bulan lalu...” jelas Miyuy.
Orang aneh dengan pakaian tertutup itu tetap berbalik tidak menoleh.
“Maaf...” seru Miyuy sekali lagi.
Tiba – tiba pria itu berbalik, menatap Miyuy dibalik kaca mata hitamnya.

Dia.....

Miyuy tak dapat berkata – kata.
“Aku mencarimu...” ucap pria itu, lalu membuka kaca mata hitamnya
“Ki...Bum....” ucap Miyuy sambil menutup mulutnya tak percaya.

I've been waiting for you for a long time,
For someone who's just like me
I want give my loneliness to you


“Apa kabar?” tanya Miyuy canggung ketika mereka berdua sudah duduk di halaman depan rumah Miyuy.
“Aku? Baik – baik saja.. kau pun tampak sehat...” katanya, masih menunduk.
“Hmmm...” jawab Miyuy bergumam.
Hening.
Keduanya tidak menemukan bahasan topik yang tepat saat ini. Miyuy dan Kibum sama – sama menunduk, tidak bersuara. Rasanya disaat seperti ini, hembusan angin pun akan terdengar suaranya.*lebay bgdh*
Masih hening. Keduanya masih tidak tahu apa yang sebenarnya ingin mereka ucapkan. Tampak berpikir apa yang harus mereka bicarakan.
“Miyuy...” panggil Kibum memecah keheningan itu.
“.......” Miyuy hanya diam.


It's so hard to erase you
You wouldn't understand...

how broken my heart has been


“Aku....”Kibum menggantung kalimatnya, “Ah tidak! Apa kau mendapatkan kado ku?” pertanyaan ini memang selalu ada di pikrannya sejak 9 tahun lalu, ia selalu penasaran apakah Miyuy saat itu mendapatkan kadonya.
Miyuy mengerenyitkan dahinya, seingatnya kado terakhir dari Kibum adalahnjuga kado pertamanya, kalung yang sampai sekarang tetap ia pakai.
“Kado?” tanya Miyuy heran.
“Kado yang kuletakkan disini...” kata Kibum seraya menunjuk tempat mereka duduk, di tangga depan rumah Miyuy.
Miyuy menggeleng.
“Benarkah? Aku meletakkanya disini, bersama surat kepergianku..” ucap Kibum meyakinkan Miyuy.
Miyuy tetap menggeleng, “Aku benar – benar tidak menemukannya...” kata Miyuy.
Kibum terdiam. Benar firasatnya selama ini bahwa Miyuy tak pernah mendapatkan kadonya saat itu, Kadonya 9 tahun lalu.
Tiba – tiba HP Kibum berdering, tanda telepon masuk, Kibum membuka flipnya.
“Hah? Leeteuk hyung?” katanya pada diri sendiri.
“Halo?” angkat Kibum.
Miyuy hanya menatap Kibum tak percaya, ia masih bisa memandang Kibum, sedekat ini, sungguh sebuah takdir, ia bisa begitu.
“Miyuy...maaf..aku harus pergi...” katanya lalu melambai pada Miyuy yang masih kebingungan, “Kita pasti ketemu lagi!!!” serunya lalu berlari, meninggalkan Miyuy.

May 29, 2009
Miyuy melangkah gontai dari sekolahnya, pelajaran terakhirnya, Kimia, sukses membuat otaknya terasa terbakar. Miyuy mendapati mobil Shige terparkir persis di depan sekolahnya, seperti biasa, menjemputnya.
“Miyuy...” panggil Shige ketika mobil sudah melaju meninggalkan keramaian Sekolah.
“Apa?”
“Ikut aku ke tempat syuting yah?” pinta Shige.
“Eh??” Miyuy kaget setengah mati, “Kenapa? Kenapa aku harus ikut?”
“Hanya acara musik, sebentar saja...aku ingin kamu ikut...” ajaknya lagi.
“Tapi....aku....” Miyuy tentu saja protes.
“Onegai....” pinta Shige lagi.


Heart, I’m so sorry
If you come to love another person
You’d be able to forget this pain and live

Heart, I’m so sorry
Love speaks of eternity
But reality speaks of separation
My terrible self might be reluctant to let go
I’m going to miss it

Tidak ada komentar: